Transformasi Penyelenggaraan Haji Indonesia: Perubahan yang Signifikan


Palas Terkini

Sibuhuan : Penyelenggaraan ibadah haji bagi umat Islam Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan ini tidak hanya terlihat dari segi infrastruktur fisik, tetapi juga dalam penyelenggaraan dan pelayanan yang semakin meningkat.

Abuya Syekh H. Sehat Muda Hasibuan, Lc., MA, seorang tokoh agama dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Amin Mompang, membandingkan pengalamannya berhaji awal tahun 2000-an dengan kondisi saat ini. "Saya pertama kali berhaji awal tahun 2000-an, dibandingkan dengan sekarang sangat jauh lebih bagus," ujarnya kepada wartawan pada Rabu, 25 Juli. Dia mengingat betapa sederhananya fasilitas seperti tempat buang air besar di Arafah dan Mina pada masa itu, yang masih menggunakan kayu sebagai alasnya. Perbandingan ini menyoroti perubahan drastis dalam infrastruktur dan fasilitas yang kini tersedia bagi jamaah haji Indonesia.


Sehat Muda Hasibuan, dalam penuturannya, juga menyampaikan pandangannya terhadap peran Panitia Khusus (Pansus) Haji DPR RI. Menurutnya, pansus tersebut harus mampu mengaudit dan membongkar keterlibatan sektor-sektor utama dalam penyelenggaraan haji, yang melibatkan banyak kementerian dan menjadi sektor unggulan. "Pansus tidak boleh hanya menjadi ajang politis untuk mencari kesalahan orang tertentu," tegasnya. Ia juga menyoroti pentingnya transparansi dari Menteri Agama dalam mengungkapkan keterlibatan para leading sector dalam penyelenggaraan haji.


Dalam konteks pelayanan bagi jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), yang menjadi perhatian utama Pansus Haji, Sehat Muda Hasibuan berpendapat bahwa kritik terhadap over capacity di Armuzna merupakan masalah yang seharusnya ditangani oleh Pemerintah Arab Saudi, bukan menjadi fokus Menteri Agama Indonesia. Dia menekankan pentingnya mengarahkan Pansus untuk memperbaiki aspek teknis dan pelayanan, bukan sekadar menyalahkan.

Selain itu, Abuya Syekh H. Sehat Muda Hasibuan juga menggaris bawahi pentingnya perubahan substansial dalam pengelolaan haji, termasuk peningkatan fasilitas, pelayanan medis, dan fasilitas publik lainnya yang mendukung kenyamanan dan keselamatan jamaah haji.

Dengan demikian, perubahan positif dalam penyelenggaraan haji Indonesia tidak hanya berbicara tentang kemajuan infrastruktur fisik, tetapi juga tentang pengelolaan yang lebih transparan, efisien, dan fokus pada kesejahteraan jamaah haji. Harapannya, semua pihak terlibat dapat terus berkolaborasi untuk memastikan setiap tahun pelaksanaan ibadah haji semakin baik dan bermartabat. ( Humas) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama