SPBU Tidak Melayani Pembeli Bahan Bakar Menggunakan Jerigen, Mulai 1 Oktober.

Mulai 1 Oktober seluruh SPBU khusus di Kabupaten Palas tidak dibenarkan melayani pengisian mengunakan diregen.



PALAS TERKINI || Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak dibenarkan lagi menjual minyak subsidi jenis pertalite dan bio solar terhadap pembeli jerigen terhitung 1 Oktober 2022.

Seluruh SPBU di wilayah Kabupaten Padanglawas (Palas) mulai 1 Oktober sudah efektif tidak melayani pembelian dengan diregen atau lainnya, saat ini mulai dilakukan sosialisasi keseluruh SPBU.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Palas, Gozali SE, Senin (5/9/22) disela monitoring di sejumlah SPBU.

Dikatakan, hal ini  berdasarkan hasil rapat dengan  Polres Palas bersama Forkopimda serta perwakilan pemilik SPBU untuk mengantisipasi kelangkaan BBM jenis Pertalite maupun Bio Solar.

Kata Gozali, hal ini sudah menjadi kesepakatan bersama dan disosialisasikan ke pemilik SPBU untuk tidak melakukan penjualan minyak menguna diregen


"Jika pihak SPBU tidak mengindahkan kesepakatan bersama ini, dengan tetap menjual minyak menguna diregen, izin SPBU bisa dicabut dan pemilik SPBU denda Rp 60 miliar dan ancaman penjara 2 tahun," tegasnya.

Ia juga mengimbau, masyarakat untuk ikut  mengawasi dan melaporkan jika ada melihat SPBU menjual minyak mengunakan diregen.

"Tolong di foto nomor SPBU dan bukti pengisian jerigen dan segera laporkan ke pihak  Pertamina atau Koperindag setempat untuk  diberi  tindakan sesuai kesepakatan bersama," imbuhnya.

Ia menambahkan, tujuan dilarangnya SPBU menjual minyak mengunakan diregen  sebagai upaya  untuk memenuhi kebutuhan dan penggunaan minyak subsidi supaya tepat sasaran.

Gozali menjelaskan, Pertamini - Pertamini yang ada di desa itu ilegal, tidak diakui di Pertamina.

"Kalau mau usaha bisa melalui Pertashop atau Pertades, itu dibenarkan," ujarnya.

Ia juga mengingatkan, seluruh pemilik SPBU untuk ikut sama - sama mematuhui aturan yang ada sehingga tercipta situasi yang kondusif dinaikan harga BBM.

"Tujuannya sangat baik, karena beban subsidi itu sangat mahal, sehingga diharapkan penggunaannya bisa tepat sasaran," harapnya.(Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama